PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID - Kota Prabumulih menghadapi kelangkaan gas LPG 3 kg, yang menyebabkan harga jualnya melambung hingga mencapai Rp 30 ribu. Kondisi ini membuat banyak warga yang belum terpasang jaringan gas kota berkeinginan untuk menjadi pelanggan gas kota.
Masyarakat berharap agar proses pemasangan gas kota dapat dilanjutkan, dengan mempertimbangkan opsi gratis atau pemberian keringanan biaya.
Pasalnya, menurut sejumlah warga, biaya pemasangan yang mencapai Rp 4 juta dinilai cukup mahal. Padahal, pada awalnya pemasangan gas kota dilakukan tanpa biaya. "Saya ingin menjadi pelanggan gas kota, tetapi biaya pemasangan terlalu tinggi. Jika tidak bisa gratis, seharusnya lebih terjangkau," ungkap Toni, salah satu warga.
Andira, warga lainnya, juga merasa terganggu dengan kelangkaan gas 3 kg yang semakin sulit ditemukan dan harganya yang terus melonjak. Ia berharap pemasangan gas kota dapat kembali dilakukan tanpa biaya atau dengan keringanan. "Gas 3 kg susah didapatkan, kalau bisa pemasangan gas kota diadakan lagi secara gratis, kami ingin menjadi pelanggan," tambah Andira.
BACA JUGA:Korban Tertipu Janji Kerja di Proyek Tol, Polisi Ungkap Modus Penipuan Berantai
BACA JUGA:Makanan Sehat untuk Mempercepat Pemulihan Saat Sakit, Apa Saja?
Diana, seorang warga, mengaku sudah beberapa kali mengajukan permohonan pemasangan gas kota namun belum mendapatkan realisasi. "Sebelumnya sudah mengirimkan data, semoga tahun ini pemasangan gas bisa dilanjutkan," harapnya.
Terkait permintaan masyarakat, Penjabat Walikota Prabumulih, H. Elman ST MM, mengatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Petro Prabu untuk mendata jumlah masyarakat yang mengajukan permintaan pemasangan gas kota. "Sekitar 90 persen wilayah Prabumulih sudah teraliri gas kota. Untuk yang belum, kami akan segera koordinasikan dan meminta data mengenai permintaan pemasangan," ujar Elman.
Terkait dengan biaya pemasangan yang mencapai Rp 4 juta, Elman mengaku belum memiliki informasi mendetail. Namun, ia berharap biaya tersebut dapat dibebaskan di masa depan. "Kami tentu tidak ingin memberatkan masyarakat. Kami akan segera menindaklanjuti masalah ini, termasuk meminta data terkait pengajuan, daftar tunggu, dan jika ada biaya, kami akan mengevaluasi lebih lanjut," pungkasnya.
Sementara itu, kelangkaan gas LPG 3 kg yang terjadi belakangan ini juga dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Kota Prabumulih yang belum terhubung dengan jaringan gas kota. Selain itu, kebijakan pemerintah yang melarang pengecer untuk menjual gas tersebut semakin mempersulit warga. Bahkan, warga sempat antre panjang untuk mendapatkan gas.
BACA JUGA:Ramalan Shio Kambing, Shio Kelinci, Shio Macan, Shio Monyet, Shio Naga Hari Ini 5 Februari 2024
BACA JUGA:Pertamina Drilling dan Pertagas Wujudkan Kerjasama Strategis untuk Teknologi CCS/CCUS
"Saya kemarin antri di depan SD Wonosari, tapi sudah habis," keluh salah satu ibu rumah tangga. Sinta, ibu rumah tangga asal Kelurahan Majasari, mengungkapkan pengalamannya yang sempat keliling mencari gas 3 kg hingga akhirnya menemukannya di wilayah Muara Dua dengan harga Rp 30 ribu. "Di Majasari sudah keliling, warung sudah stop jualan, untung dapat informasi ada di Muara Dua," ceritanya.