Sektor pertanian juga menunjukkan ekspansi seiring terjangkaunya harga input dan musim kemarau basah yang meningkatkan produktivitas tanaman padi dan hortikultura. Ditambah harga jual yang kompetitif, omzet usaha pun meningkat.
BACA JUGA:Pertamina Drilling Luncurkan ICESS, Inovasi CCS/CCUS Terintegrasi untuk Wujudkan Net Zero 2060
Sektor pertambangan tetap ekspansif karena permintaan pasir, batu, dan material galian dari sektor konstruksi meningkat. Namun, laju ekspansi melambat akibat curah hujan tinggi di beberapa daerah dan regulasi pembatasan penambangan dari beberapa pemerintah daerah.
Sementara itu, sektor industri pengolahan, hotel dan restoran, perdagangan, serta transportasi mengalami perlambatan atau kontraksi akibat normalisasi permintaan pasca-HBKN, kenaikan harga input, daya beli masyarakat yang masih lemah, dan persaingan usaha yang ketat.
Sektor jasa tetap menunjukkan ekspansi karena aktivitas pekerja dan pelajar kembali normal.
Pada Q3-2025, Indeks Sentimen UMKM tercatat 111,9, menunjukkan mayoritas pelaku usaha menilai kondisi bisnis “baik” dibanding “buruk”. Ekspektasi UMKM untuk Q4-2025 juga meningkat menjadi 134,8 dari 133,3 poin pada kuartal sebelumnya, didorong keyakinan terhadap prospek sektor usaha, prospek usaha responden, serta prospek ekonomi nasional.