5 Risiko Penyakit Kulit yang Bisa Menular dari Pakaian Thrifting
5 Risiko Penyakit Kulit yang Bisa Menular dari Pakaian Thrifting--Foto: Freepik
BACA JUGA:Cara Mudah Redakan Alergi Obat, Solusi Alami yang Bisa Dicoba
3. Pedikulosis (Kutu)
Kutu kepala (Pediculus humanus capitis) dan kutu badan (Pediculus humanus corporis) bisa berpindah dari pakaian thrifting.
Kutu ini adalah parasit yang bisa menyebar melalui kontak langsung atau melalui barang-barang pribadi seperti pakaian, topi, atau sisir.
Kutu kepala hidup di kulit kepala, sedangkan kutu badan tinggal pada pakaian dan berpindah ke kulit untuk menghisap darah. Gejala yang muncul adalah rasa gatal yang sangat mengganggu dan luka akibat garukan.
4. Dermatofitosis (Tinea)
Dermatofitosis atau infeksi jamur pada kulit, rambut, dan kuku juga merupakan risiko dari pakaian bekas. Jamur dermatofit bisa bertahan pada kain dan pakaian dalam waktu yang lama, terutama dalam kondisi lembap.
BACA JUGA:6 Tanda Paru-Parumu Sedang Tidak Sehat, Jangan Diabaikan!
BACA JUGA:Cara Mudah Redakan Alergi Obat, Solusi Alami yang Bisa Dicoba
Penyakit ini dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan pakaian yang terkontaminasi. Gejalanya biasanya berupa bercak merah yang gatal dan bersisik pada kulit.
5. Herpes Simpleks
Herpes simpleks (HSV) adalah virus yang menyebabkan infeksi pada kulit dan selaput lendir.
Meskipun penularan utama HSV terjadi melalui kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh yang terinfeksi, ada kemungkinan virus ini dapat bertahan pada kain dalam waktu singkat dan menular melalui pakaian.
Cara Aman Menggunakan Pakaian Thrifting
Untuk meminimalkan risiko penyakit kulit dari pakaian bekas, berikut adalah beberapa langkah yang disarankan, menurut UFHealth:
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


