disway

Wali Kota Prabumulih Tegaskan Evaluasi Ketat Penerima Insentif Sosial dan Keagamaan

Wali Kota Prabumulih Tegaskan Evaluasi Ketat Penerima Insentif Sosial dan Keagamaan

Wali Kota Prabumulih Tegaskan Evaluasi Ketat Penerima Insentif Sosial dan Keagamaan--Foto: Prabupos

PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO -Pemerintah Kota Prabumulih, di bawah kepemimpinan Wali Kota Arlan, tidak hanya akan melakukan peninjauan terhadap kinerja Kepala OPD dan aparatur sipil negara, tetapi juga mulai menyasar para penerima insentif yang terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Dalam sebuah kegiatan silaturahmi, Wali Kota menegaskan bahwa evaluasi rutin juga akan diterapkan kepada kelompok masyarakat yang selama ini menerima insentif, seperti guru ngaji tradisional, pengajar TPA, petugas yang menangani jenazah, penjaga masjid serta rumah ibadah non-muslim, penjaga TPU, petugas di Taman Makam Pahlawan (TMP), hingga pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan sosial tingkat kecamatan.

Dalam arahannya, Arlan menyampaikan bahwa masjid yang terawat dengan baik—terutama kebersihan ruangan dan fasilitas seperti toilet—akan diberikan penghargaan khusus berupa kesempatan umroh.

Namun bagi pengurus yang terdaftar tetapi tidak menjalankan tugasnya secara nyata, ia menegaskan akan lebih baik insentif tersebut dialihkan ke mereka yang benar-benar bekerja.

BACA JUGA:Resmi Dilantik, 2.091 PPPK Prabumulih Akhirnya Raih SK Setelah Penantian Panjang

BACA JUGA:Putra Asal Prabumulih Raih Golden Ticket DA7, Pemdes Kemang Tanduk Tunjukkan Dukungan

Hal serupa juga berlaku bagi guru ngaji dan pengajar TPA yang jumlahnya mencapai lebih dari seribu orang.

Menurut Arlan, mereka yang aktif dan berhasil mengumpulkan banyak murid akan berpeluang mendapatkan hadiah umroh. Namun sebaliknya, mereka yang tidak menjalankan peran secara aktif akan dicoret dari daftar penerima insentif.

“Jumlah pengajar mengaji saat ini sekitar 1.200 orang, padahal di Prabumulih hanya ada sekitar 600 RT. Jadi secara logika, setiap RT seharusnya punya anak-anak yang diajarkan ngaji. Kalau hanya sekadar tercantum nama tanpa murid, itu jelas tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa hampir setiap hari dirinya terjun langsung untuk mengecek kondisi kota, mulai dari kebersihan hingga kegiatan keagamaan anak-anak di lingkungan warga.

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Perbaiki Jalan Rusak di Jalur Tugu Nanas–Karya Mulya

BACA JUGA:Alternatif Pendidikan Anak Nakal, Cak Arlan dan Deni Victoria Sehati Tolak Barak Militer

“Untuk membangun Prabumulih, kita butuh sinergi. Anak-anak di tiap RT perlu diajak mengaji karena pemerintah telah mengalokasikan insentif untuk itu. Saya juga siap turun langsung ke lokasi untuk memverifikasi,” tambahnya.

Arlan memberikan contoh konkret: jika dalam pendataan terbukti seorang pengajar aktif dengan banyak murid dan lokasi yang bersih, maka ia akan diberangkatkan umroh. Namun sebaliknya, yang tidak menjalankan peran akan dicoret dari daftar penerima.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: