disway

Warga Sungai Medang Ubah Sampah Menjadi Sumber Pendapatan Lewat Program Padu Padan Pertamina

Warga Sungai Medang Ubah Sampah Menjadi Sumber Pendapatan Lewat Program Padu Padan Pertamina

Warga Sungai Medang Ubah Sampah Menjadi Sumber Pendapatan Lewat Program Padu Padan Pertamina--Foto: Prabupos

PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO – Inisiatif pengelolaan sampah oleh warga Kelurahan Sungai Medang berhasil menarik perhatian publik. Dalam waktu kurang dari 24 jam, masyarakat berhasil mengumpulkan sekitar dua ton sampah anorganik yang kemudian diserahkan ke Pusat Daur Ulang (PDU) Kota Prabumulih.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata efektivitas Program Padu Padan (Pengolahan Sampah Mandiri dan Berkelanjutan) yang digagas oleh PT Pertamina EP Prabumulih Field melalui divisi Community Involvement & Development (CID).

Program ini bertujuan mendorong kemandirian masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan pendekatan ekonomi sirkular, sekaligus mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Dalam pelaksanaannya, tim CID Pertamina EP turun langsung untuk mendampingi warga dalam kegiatan pemilahan, penimbangan, hingga penjualan sampah ke kelompok binaan PDU Kota Prabumulih. Partisipasi masyarakat pun sangat antusias, terlihat dari keterlibatan aktif RT, RW, dan linmas di seluruh kelurahan. Dari data penimbangan, RW 7 tercatat sebagai pengumpul sampah terbanyak dengan total 521 kilogram, disusul RW 2 dan RW 4.

BACA JUGA:Proyek Pelebaran Jalan Sindur Resmi Dimulai, Pemkot Prabumulih Gelontorkan Rp12,8 Miliar

BACA JUGA:Ramalan Shio 23 Oktober 2025, Macan Berhati Hatilah Saat Berbicara

Lurah Sungai Medang, Dedi Amran, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan warga. Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah awal yang inspiratif dan bisa menjadi contoh bagi kelurahan lain di Kota Prabumulih.

“Ini program pertama di Sungai Medang bahkan di tingkat kota. Semangat warga sangat luar biasa, dan kami yakin kepedulian terhadap lingkungan dapat membawa manfaat nyata, baik dari sisi sosial maupun ekonomi,” ujarnya.

Selain menjaga kebersihan, program ini juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat. Dari penjualan sampah plastik, kardus, logam, hingga botol kaca, warga berhasil meraih pendapatan sekitar Rp5 juta. Dana tersebut dikelola setiap RW untuk mendukung kegiatan sosial dan lingkungan di wilayah masing-masing.

Asibbudin, warga RW 2, mengaku merasakan perubahan positif sejak program dijalankan.

BACA JUGA:Pertamina Drilling Luncurkan ICESS, Inovasi CCS/CCUS Terintegrasi untuk Wujudkan Net Zero 2060

BACA JUGA:Proyek Pelebaran Jalan Sindur Resmi Dimulai, Pemkot Prabumulih Gelontorkan Rp12,8 Miliar

“Dulu sampah sering menumpuk dan menutupi jalan. Sekarang kami memilah sampah dari rumah, lingkungan jadi lebih bersih, dan bisa menghasilkan uang. Semoga program ini terus berlanjut agar lebih banyak warga yang terlibat,” ujarnya.

Sampah yang dikumpulkan di PDU kemudian diolah menjadi berbagai produk bernilai jual, seperti furnitur, papan plastik, kotak penyimpanan, hingga palet industri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: