KPK Dorong RUU Perampasan Aset Koruptor Segera Diundangkan

KPK Dorong RUU Perampasan Aset  Koruptor Segera Diundangkan

Konferensi pers di Stand Kominfo Kota Prabumulih, usai pembukaan roadshow KPK jelajah negeri bangun antikorupsi di halaman Taman Kota Prabujaya, Selasa (13/9/2022). Foto: Eka/ PP--

//Ridho Ajak Pejabat Jauhi Korupsi
 
PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO.ID - Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wawan Wardiana menegaskan jika celah dan potensi terjadinya korupsi bisa dimulai dari usia dini yakni PAUD hingga orang yang menjelang maut.
 
"Orang yang sudah mau menjelang maut saja masih bisa korupsi, masih bisa tandatangan. Jadi celah terjadinya korupsinya itu banyak, mulai dari anak Paud sampai menjelang maut," kata Wawan dihadapan peserta sosialisasi roadshow KPK jelajah negeri bangun antikorupsi di halaman Taman Kota Prabujaya, Selasa (13 September 2022).
 
Karena itulah kata dia, sosialisasi pendidikan pencegahan korupsi sangat perlu dilakukan.  Sehingga tak ada lagi pejabat terjerat korupsi. Sebab kata dia, korupsi merugikan banyak pihak. "Contoh minyak goreng, yang korupsi beberapa orang, tapi dampaknya sampai ke daerah," jelas Wawan.
 
Saat dimintai tanggapan mengenai masih maraknya tindak korupsi, dan tak adanya efek jera bagi para koruptor? Wawan mengakui, jika banyaknya pejabat yang tertangkap KPK tak memberikan efek jera bagi pejabat lainnya. "Para koruptor  tidak takut dipenjara, tapi takut dimiskinkan. Kalau dipenjara paling 4 tahun, tabungan masih banyak. Tapi kalau dimiskinkan, para koruptor paling takut,"  terang Wawan.
 
Karena itulah kata dia, KPK mendorong legislatif agar undang - undang perempasan asset segera diundangkan. "Jangan jadi RUU terus, kita juga bertemu dengan teman teman di Senayan. Pimpinan KPK juga menyampaikan hal yang sama. Agar aparat penegak hokum, bukan hanya KPK, bisa lebih optimal," tuturnya.
 
Dengan telah diundang-undangkan kata dia. Selain koruptif bisa dikurung, juga bisa dilakukan perampasan aset atau dimiskinkan. "Kami meyakini masyarakat sangat mendukung ini," tukas Wawan.
 
Masih kata Wawan Wardiana, KPK juga berhasil mengumpulkan  Rp300 Milyar kerugian Negara, akibat dari perbuatan melanggar hukum yang merugikan negara.  Wawan juga menjelaskan setidaknya ada tiga hal yang membuat seseorang melakukan korupsi yaitu keserakahan, dorongan lingkungan dan kesempatan. Mengenai hal ini, tentu harus ada beberapa upaya yang dilakukan untuk memberantasnya. KPK sudah melakukan beberapa upaya tersebut, mulai dari kebijakan, sistem dan SDM yang bekualitas.
 
Dalam kesempat itu,  Wawan juga berharap melalui sosialisasi dan pendidikan anti korupso, KPK berharap bisa menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi kepada masyarakat. KPK sudah membuat akronim ‘Jumat Bersepeda KK’ dengan arti Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil dan Kerja Keras diharap mampu menyebarkan nilai  antikorupsi.
 
“Dengan adanya persepsi yang sama, pemberantasan korupsi bisa dilakukan secara tepat dan terarah. Agar pemberantasan berjalan lebih efektif. Maka hendaknya ketiga strategi harus dilakukan secara bersamaan, yaitu pendidikan pencegahan dan penindakan. karna pemberantasan korupsi tidak mungkin bisa dikerjakan oleh KPK sendiri,” tegas dia.
 
“Kemudian KPK tidak hanya dengan melakukan penangkapan-penangkapan. Oleh karenanya KPK melakukan melalui pendekatan yang lain, salah satunya melalui pendidikan,”  tambah Wawan.
 
Sementara itu Walikota Prabumulih, Ir Ridho Yahya MM menuturkan kegiatan ini diharapkan memberikan hasil yang positif  bagi masyarakat, khususnya para pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Prabumulih, untuk tidak melakukan apa-apa yang  berpotensi membuat tersandung dan berurusan dengan KPK RI.
 
Kata Ridho, semoga kedepannya akan menjadi semangat untuk kita, agar dapat melakukan kegiatan dan menjalankan tugas dengan baik. Serta menjadi semangat dan motivasi bagi para pelayan masyarakat yang baik. “Dan tentunya dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang berbau korupsi. Biasakanlah kebenaran, jangan membenarkan yang biasa,” kata ayah tiga anak ini. (*/*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: