Targetkan Prabumulih Zero Stunting, Wawako Ancam Copot Lurah yang Tak Sampaikan Data Stunting

Targetkan Prabumulih Zero Stunting, Wawako Ancam Copot Lurah yang Tak Sampaikan Data Stunting

KOMITMEN : Camat Lurah menandatangani komitmen penurunan angka stunting untuk mewujudkan Prabumulih Zero Stunting. Foto: Ros/Prabupos--

PRABUMULIH - Stunting masih menjadi perhatian serius baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Nah, untuk di Kota Prabumulih angka stunting di Kota Prabumulih saat ini masih diangka 22 persen.

 

"Angka stunting di Prabumulih baru 22 persen atau masih di bawah provinsi yakni 24 persen," kata Ketua TP PKK Hj Suryanti Ngesti Rahayu Ridho didampingi wakil ketua PKK Hj Reni Indayani Fikri SKM, dibincangi usai kegiatan rembuk stunting dalam rangka konvergensi percepatan penurunan dan pencegahan stunting  tahun 2022 di aula RSUD Kota Prabumulih, Selasa (20/9/2022).

Meski demikian Ngesti optimis Kota Prabumulih target Kota Prabumulih zerro stunting bisa terwujud. "Karena kita kemarin juga sudah rembuk stunting di tingkat PKK dan Kelurahan dan Kecamatan kita harus sama-sama bekerjasama untuk menurunkan angka stunting ini baik Dinas Kesehatan, Ketahanan Pangan, KB dan lainnya," terangnya.

Adapun yang menjadi kendala pihaknya, adalah alat ukur dan standar di Posyandu karena banyak petugas yang belum faham yang mana menjadi standar stunting itu, kemudian ada yang baterai lemah angkanya juga beda dan ada pula kesalahan dalam pengukuran. "Namun kita tetap berupaya mencapai nol persen stunting dan salah satunya kita harus memperhatikan 1000 hari kelahiran dan memperhatikan gizi Ibu hamil," tuturnya.

Sementara itu agar Kota Prabumulih 2022 zero stunting juga ditegaskan oleh Wakil Walikota H Andriansyah Fikri SH.

 

Wakil Wali Kota dua periode itu mengatakan, pihaknya akan mengaktifkan seluruh stakeholder Camat Lurah hingga Kepala Desa untuk bersama-sama menurunkan angka stunting. "Kita berkeinginan tidak ada lagi kasus stunting diakhir masa jabatan, dan kalau bisa tahun (2022) ini sudah zero ," tegasnya.

 

Dia pun mengimbau kepada Camat dan Lurah di kota Prabumulih untuk segera memberikan data stunting di wilayah kerja masing-masing. Tujuannya, tak lain guna melakukan upaya penurunan stunting di kota nanas.

 

Tak main-main, orang nomor dua di kota nanas itu pun tak segan akan mencopot jabatan Camat dan Lurah yang tak kooperatif dan tak kunjung memberikan data stunting hingga deadline yang diberikan yakni Senin (26/9) mendatang. "Kalau mereka benar-benar turun ke lapangan ku rasa sehari selesai," tukasnya. (08)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: