Penularan HIV di Prabumulih Didominasi Perilaku Menyimpang, Dinkes Edukasi Populasi Kunci

Penularan HIV di Prabumulih Didominasi Perilaku Menyimpang, Dinkes Edukasi Populasi Kunci

Penularan HIV di Prabumulih, Didominasi Perilaku Menyimpang--

Penularan HIV di Prabumulih Didominasi Perilaku Menyimpang, Dinkes Edukasi Populasi Kunci 

PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID - Kasus penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Kota Prabumulih terdeteksi mengalami kenaikan.

Adanya peningkatan kasus tersebut, dari hasil evaluasi data tahun 2022 hingga September tahun ini (2023,red).

Nah, penularan HIV di Kota Prabumulih ternyata didominasi oleh perilaku menyimpang yakni Lelaki Sama Lelaki (LSL) atau penyuka sesama jenis.

BACA JUGA:Kejadian Langka Nih, Bumbu Dapur di Prabumulih jadi Langka

"Jadi memang terjadi peningkatan kasus, ada kasus baru yang terdeteksi. dari hasil evaluasi data tahun lalu di September ini sudah kelihatan ada kenaikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih dr Hj Hesti Widyaningsih MM, dibincangi usai sidang paripurna pengesahan Raperda di Gedung DPRD Kota Prabumulih, Rabu 8 November 2023.

Dikatakan dr Hesti, dengan adanya peningkatan kasus tersebut HIV menjadi warning dari dinas kesehatan Kota Prabumulih. Betapa tidak penderita HIV saat ini lebih banyak usia produktif. "Usai 20 30 tahun, sudah jadi warning kita karena memang penularan kasusnya meningkat," ucapnya.

BACA JUGA:Awas! Marak Peredaran Uang Palsu di Prabumulih

Adapun penderita dan penularan HIV berdasarkan populasi kunci seperti Lelaki S*ks Lelaki (Homoseksual), Pengguna Narkoba Suntik (Penasun), Waria, dan Pekerja S*ks Komersial (PSK). 

"Justru yang banyak sekarang ini lebih banyak lelaki sama lelaki, waria kalau pengguna suntik sekarang makin sedikit," tuturnya yang tak menampik ada penderita HIV yang terkonfirmasi meninggal dunia.

BACA JUGA:Masuk Musim Pancaroba, BPBD Prabumulih Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim

Saat ini, dinas kesehatan melakukan upaya edukasi sebagai upaya penanggulangan HIV/Aids. Edukasi tersebut menyasar populasi kunci dan populasi yang berisiko yang sudah punya pasangan tapi terdeteksi HIV. "Kita sekarang kejar di 4 populasi kunci dan populasi yang beresiko yaitu yang memiliki pasangan yang penderita HIV," tuturnya.

Diakuinya, penularan HIV karena adanya perilaku penyimpangan seksual dan lebih ke perilaku sehingga ada sedikit kendala dalam penanganan dan masuk ke populasi kunci. Sehingga pihaknya sudah menjalin kerjasama dan bermitra dengan LSM yang memiliki akses ke populasi tersebut.

"Tanggung jawab kita paling mereka yang resiko itu skrining 0 penularan. Mereka yang populasi resiko itu diskrining 0 tidak ada yang dia tertular. Sementara edukasinya adalah menggunakan pengamanan saat melakukan hubungan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: