PAYUPUTAT, PRABUMULIHPOS.CO.ID - Banjir yang tak kunjung surut di Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat, akibat luapan Sungai Kelekar mulai dikeluhkan warga terdampak banjir.
Betapa tidak, banjir yang sudah sejak beberapa hari ini melanda membuat sebagian aktivitas masyarakat menjadi lumpuh. Mata pencaharian warga yang kebanyakan petani stop sementara. Hal ini membuat dapur warga menjadi "kering"
BACA JUGA:30 Ribu Warga Prabumulih Harus KTP Digital, Kelompok Ini Jadi Target
Sementara, hingga Selasa 14 Maret 2023 warga mengaku belum menerima bantuan dari pemerintah kota (pemkot) Prabumulih.
"Oleh banjir ini dak biso mencari, jadi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," keluh salah satu warga.
Atas kondisi itu warga sangat berharap agar pemerintah segera menyalurkan bantuan berupa bahan pokok. "Kami dak ngarap banyak pak, dapat sembako jadilah selagi kami dak nakok, " ucap Nur dan warga lainnya.
BACA JUGA:Kota Prabumulih Raih Penghargaan UHC
Romlah warga lainnya juga mengaku sangat berharap ada bantuan. "Semoga bae dibantu, sebab kami lah kesusahan dak nakok," tuturnya.
Lurah Kelurahan Payuputat, Dian Brori SSos MSi ketika dikonfirmasi menuturkan pemerintah melalui puskesmas telah memberikan bantuan kesehatan. “Sedangkan air bersih sudah disalurkan oleh BPBD dan Damkar serta PDAM,” imbuhnya.
Mengenai bantuan sembako atau pangan, sambung Dian Brori belum dilakukan karena belum masuk skala prioritas lantaran belum ada dampak yang mengakibatkan masyarakat tidak dapat beraktifitas.
BACA JUGA:ADD di Kota Prabumulih Hampir Rp 1 Miliar Setiap Desa
“Intinya masih belum terganggulah, karena di Payuputat ini kalau banjir sudah terjadi genangan. Kalau ketinggian air sudah sampai ke jalan dan lantai belakang kantor baru masuk skala prioritas karena memang sudah tidak bisa beraktifitas,” pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, luapan Sungai Lematang di Kelurahan Payuputat meredam ratusan rumah warga Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat.
Berdasarkan data yang ada di Kelurahan Payuputat, tercatat 867 rumah warga yang terendam banjir. Rumah tersebut tersebar di 10 RW dan 24 RT.
BACA JUGA:Kapolres Lubuklinggau Sebut Aksi 3 Oknum LSM Merupakan Aksi Premanisme