Ini 11 Desa di Musi Rawas Terkena Proyek Tol Palembang - Bengkulu

Ini 11 Desa di Musi Rawas Terkena Proyek Tol Palembang - Bengkulu

Gubernur Sumsel saat meninjau tol Indralaya- Prabumulih--

PRABUMULIHPOS.CO.ID – Sebanyak 11 Desa di Kabupaten Musi Rawas bakal terkena pembangunan proyek tol Palembang – Bengkulu.

Rencananya Kabupaten Musi Rawas akan menjadi salah satu titik pembuatan simpang susun atau pintu keluar tol yaitu di Desa Kebur Jaya Kecamatan TPK.

BACA JUGA:Hore... Selama Uji Coba Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Gratis

Kemudian Desa yang dilintasi berada di BTS Kecamatan Ulu yaitu Desa Sungai Bunut, Mekar Jaya, Gunung Kembang Lama, Gunung Kembang Baru dan Desa Kembang Tanjung.

Di TPK Kelurahan Kebur Jaya, Lubuk Besar, Batu Bandung, Kebur dan Kelurahan Muara Kati Lama.

Sedangkan di Kecamatan Muara Beliti, ruas tol tersebut melewati Desa Durian Remuk.

Pemkab Musi Rawas sendiri sudah mengusulkan agar ada tambahan pintu keluar tol yaitu di Desa Durian Remuk, Kecamatan Muara Beliti.

BACA JUGA:Awal 2023 Palembang-Prabumulih Sudah Bisa Lewat Jalan Tol

Tentu dengan adanya proyek tol tersebut, warga pemilik tanah dari 11 desa yang dilalui tol tersebut akan menerima uang ganti rugi lahan.

Pemerintah bakal menyiapkan uang pengganti rugi lahan warga yang dilalui tol Palembang - Bengkulu tersebut.

Soal besaran ganti rugi tergantung luas tanah, yang harganya telah diatur oleh pemerintah.

Untuk mempermudah proses ganti rugi, pemerintah mengimbau kepada warga 11 desa tersebut untuk segera melengkapi dokumen lahan yang dilalui tol.

BACA JUGA:Target 2023 Jalan Tol Kapal-Betung Beroperasi

Setiap pemilik lahan tidak akan menerima ganti rugi yang sama, namun merujuk dari kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin, ada warga yang menerima uang pengganti mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Seperti diketahui, perubahan trase jalan tol dari Muara Enim, Musi Rawas, Lubuklinggau dan terakhir ke Bengkulu, ternyata hanya sebatas rencana.

Hal itu dibenarkan oleh Plt Sekda Muara Enim, H Riswandar SH MH.

Pj Sekda mengatakan, perubahan jalur pembangunan jalan tol dari Bengkulu-Lubuklinggau ke Bengkulu-Tanjung Enim hanya sebatas rencana.

BACA JUGA:Terbukti, 5 Aplikasi Ini Diakui Paling Cepat Hasilkan Saldo DANA

"Belum ada tindak lanjut," ujarnya seperti dilansir harian Sumatra Ekspres, Senin, 16 Januari 2023.

Selain itu, dia juga menjelaskan, untuk ruas Prabumulih-Muara Enim, seluruh tanah yang akan digunakan untuk pembangunan jalan tol sudah diinventarisasi. Hanya kompensasi untuk tanah.

Diketahui, ruas tol Simpang Indralaya-Prabumulih-Muara Enim sedang dikerjakan PT Hutama Karya. Panjangnya 119 km.

Sesi 1 Simpang Indralaya-Prabumulih dengan panjang 65 km akan selesai pada Maret 2023. Sedangkan Sesi 2, Prabumulih-Muara Enim memiliki panjang 54 km.

BACA JUGA:Tabrakan Sepeda Motor, Satu Dikabarkan Meninggal Dunia

Wali Kota (Wako) Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe masih optimis jalan tol itu akan melewati Lubuklinggau untuk kemudian menyambung ke Bengkulu.

“Rencana jalan tol ini sudah ada sejak lama. Pembuatannya tidak mudah, tentunya dengan berbagai pertimbangan,” ujarnya. seperti dikutip dari linggaupos.co.id

Setelah ruas tol Indralaya hingga Prabumulih selesai, harapannya bisa segera dilanjutkan ke Muara Enim.

“Dari Muara Enim ke Lubuklinggau lalu ke Bengkulu. Kalau alignment tidak jalan, banyak yang akan diubah," jelasnya.

BACA JUGA:Siswa SMPN 7 Prabumulih Jadi Korban Tewas Tabrakan, Dikenal Rajin dan Juara LLC PAI Tingkat Kecamatan

Memang, jalur menuju Lubuklinggau kini bukan prioritas. Jelang Pemilu 2024, hal utama yang harus diselesaikan adalah ruas-ruas yang sudah dibangun dan sedang berjalan.

Sedangkan tol menuju Lubuklinggau belum diproses. Terakhir penentuan lokasi (penlok). “Jadi mungkin akan menjadi prioritas setelah pemilu nanti,” kata Nanan, sapaan akrab SN Prana Putra Sohe.

Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Muratara Efriansyah sangat menyayangkan pengalihan jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu.

Sejauh ini, rata-rata jarak Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara (MLM) ke Palembang adalah 7 jam perjalanan darat.

BACA JUGA:Lagi, Aksi Pencurian Dilakukan Warga Pali, Polisi Kejar Pelaku ke Daerah Pali

“Jalan tol ini merupakan harapan yang ditunggu-tunggu masyarakat khususnya di MLM. Bisa lebih menghemat waktu jika ada jalan tol,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kota Lubuklinggau Asril Asri mengungkapkan komunikasi terakhir dengan Kementerian PUPR, penlok di Lubuklinggau kemungkinan akan ditinjau kembali. Kemungkinan treknya sudah berubah.

“Kalau rencananya dari Muara Enim ke Lubuklinggau, mungkin akan berubah dari Muara Enim ke Tanjung Enim, langsung ke Pulau Bai, Bengkulu,” ujar Asril Asri.

Salah satu pertimbangannya, Tanjung Enim merupakan kawasan industri, seperti halnya Pulau Bai di Bengkulu. "Sedangkan Lubuklinggau baru direncanakan menjadi kawasan industri," ujarnya.

BACA JUGA:Ini Daerah dengan Penduduk Cerai Hidup Tertinggi di Sumatra Selatan

Ia berharap pemprov segera menyelesaikan jalan SP 9 Musi Rawas menuju PALI.

Kemudian selesaikan jalan tol Indraprabu. Jika ini terealisasi, Lubuklinggau ke Palembang yang selama ini memakan waktu 7-8 jam bisa lebih cepat dijangkau. Sekitar 4 jam.

Tol Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,6 km telah beroperasi. Selain itu, tol Taba Penanjung hingga Lubuklinggau dipastikan akan dilanjutkan.

"Kami menunggu pemerintah pusat. Tahunnya belum dipastikan," kata Kepala Cabang Tol (BM) Bengkulu-Taba Penanjung, Medya Gustian.

BACA JUGA:Tol Dibangun Banyak Menimbulkan Trauma karena Berlubang, Gubernur Sumsel Minta Tol Indralaya-Prabumulih Nyaman

Medya juga membantah penundaan pembangunan jalan tol Bengkulu karena adanya penyidikan dugaan korupsi pembebasan lahan Tol Bengkulu-Taba Penanjung yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Bengkulu.

“Pembebasan lahan tidak ada hubungannya dengan itu. Karena berbeda dengan pembangunan jalan tol," ujarnya.

Untuk pengembangan lebih lanjut, seksi dari Taba Penanjung hingga Kepahiang. Kemudian, ke Kepahiang-Curup dan Lubuklinggau.

Jadi, ruas Taba Penanjung hingga Kepahiang akan memiliki dua terowongan. Terowongan pertama panjangnya sekitar 3,5 km. yang kedua panjangnya 500 meter.

“Kedua terowongan itu berada di lokasi yang berbeda. Mudah-mudahan pembangunannya bisa segera dilakukan,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: