Masyarakat Khawatir Prabumulih Darurat LGBT, Wawako Minta Pelaku Sodomi Dihukum Berat

Masyarakat Khawatir Prabumulih Darurat LGBT, Wawako Minta Pelaku Sodomi Dihukum Berat

Wawako Prabumulih H Andriansyah Fikri SH, foto: prabupos --

"Kalau dikatakan Prabumulih darurat LGBT tentu tidak. Karena itu kasus lama dan sebenarnya pemain lama yang belum terungkap dan berkelanjutan," kata wawako dua periode ini.

BACA JUGA:Lima Kali Sodomi Anak Dibawah Umur, Pria di Sukajadi Diringkus

Suami Hj Reni Indayani SKm ini, mengingatkan dan Menghimbau para orang tua untuk melakukan pengawasan ekstra terhadap anak apalagi anak tak sepenuhnya berada di sekolah.

 

"Jangan terlalu yakin dengan anak, dalam artian pergaulan mereka sehari-hari harus dipantau. Pergaulan dan perubahan sikap anak harus dipantau. Karena penyakit ini termasuk penyakit menular," pesannya.

 

Tak hanya orang tua, kepada guru terutama guru Bimbingan Konseling (BK) untuk lebih peka dan proaktif memantau perkembangan dan perubahan sikap anak di sekolah . "Perubahan anak harus diperhatikan, kalau biasanya ceria riba-tiba murung, kemudian ado perubahan dalam dirinya itu harus peka dan dipantau. Guru harus proaktif, apalagi di sekolah ada guru BK. Murid harus merasa aman mengungkapan perasan mereka," tuturnya.

 

Nah, agar tak makin marak kasus Sodomi dan pelecehan terhadap anak. Politisi PDI-P ini berharap agar ada efek jera bagi pelaku.

 

"Kepada APH (Aparat Penegak Hukum) supaya memberikan sanksi berat kepada para pelaku," pungkasnya.

 

Seperti diketahui, selama bulan Februari ini masyarakat Kota Prabumulih digegerkan dengan adanya kasus sodomi terhadap anak dibawah umur. Pelakunya adalah orang dekat.

 

Kasus ini terungkap saat Polres Prabumulih melakukan penangkapan terhadap para pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: