Ini Imbauan Kadisdik Provinsi Sumsel Terkait Perpisahan Siswa, Sekolah Harus Tau

PRABUMULIH, PRABUMULIHPOS.CO.ID - Menjelang akhir tahun pembelajaran, pihak sekolah seperti biasa akan ada acara perpisahan sekolah. Perpisahan ini biasanya sebagai wujud terima kasih murid-murid kepada guru, setelah tiga tahun menuntut ilmu di sekolah tersebut. 

BACA JUGA:Selain Lomba, Ini Kegiatan yang Digelar Pada Pesta Smanti

Namun, apa jadinya jika untuk acara perpisahan ini murid dituntut untuk membayar biaya yang cukup mahal. Hingga memberatkan orang tua, ini komentar dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Drs H Riza Pahlevi MM.

Riza mengatakan sebaiknya acara perpisahan atau pelepasan siswa seperti ini tidak memberatkan siswa. Kalaupun mau ada acara, biasanya ada rapat kesepakatan antara komite dan wali murid.

Pria ini tidak munafik jika ada pihak sponsor atau komite sekolah yang mampu menyumbang namun secara sukarela, karena acara berlangsung adalah untuk kenang-kenangan karena siswa sudah mengenyam pendidikan selama 3 tahun di sekolah tertentu. "Sumbangan itu namanya sukarela. Kalau secara sukarela ya sah-sah saja, yang tidak boleh itu adalah memaksa," ujarnya singkat dan jelas.

BACA JUGA:Ini yang dilaksanakan SMPN 1 di KPU kota Prabumulih jelang pemilihan Ketua OSIS

BACA JUGA:SMA NTT Sekolah Jam 5, Ini Tanggapan Wako Prabumulih Ridho Yahya

Hal ini juga mendapat tanggapan dari kepala SMA N 2 Prabumulih, Hj Eva Yusnita MPd, yang akan menggelar acara perpisahan dengan dana murni dari siswa. "Mereka (Siswa) yang punya acara, mereka juga yang memikirkan masalah pendanaan. Pihak sekolah hanya mendampingi.

"Mereka sudah bersama-sama selama 3 tahun di SMAN 2 Jadi wajar mereka akan melaksanakan farewell party, sebagai kenang-kenangan. Karena setelah perpisahan mereka tidak tahu kapan akan bertemu lagi. Uang bisa dicari namun momen tidak bisa diulang kembali," ujarnya.(05)

Sumber: