Mengatasi Emotional Eating, Cara Cerdas untuk Menjaga Kesehatan Emosional dan Fisik

PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID – Emotional eating merujuk pada kebiasaan makan sebagai respons terhadap perasaan, baik itu perasaan negatif maupun positif. Mereka yang melakukan emotional eating sering kali makan lebih banyak dari biasanya, bahkan tanpa rasa lapar yang sebenarnya.

Kebiasaan ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mengendalikan keinginan makan. Hal ini berisiko memicu masalah kesehatan lainnya, seperti obesitas.

Apa yang menyebabkan emotional eating dan bagaimana cara menghindarinya? Berikut beberapa faktor yang bisa memicu emotional eating:

1. Stres

Salah satu penyebab utama emotional eating adalah stres. Ketika seseorang merasa tertekan atau cemas, tubuh akan memproduksi hormon kortisol, yang kemudian mendorong seseorang untuk menginginkan makanan manis, berlemak, atau asin. Ini merupakan salah satu cara tubuh berusaha melawan perasaan negatif tersebut.

BACA JUGA:6 Sumber Makanan Kaya Vitamin B yang Penting untuk Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:5 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Jika Terlalu Banyak Minum Susu

2. Pola Kebiasaan

Pola kebiasaan yang menghubungkan makanan dengan rasa nyaman atau penghilang stres juga dapat menjadi pemicu emotional eating.

Misalnya, jika seseorang terbiasa makan camilan manis saat stres, kebiasaan ini bisa berkembang menjadi respons otomatis saat menghadapi emosi negatif.

Lama-kelamaan, otak mulai mengaitkan makanan dengan pelarian dari masalah emosional, meski tidak ada rasa lapar fisik yang sebenarnya.

3. Ketidakmampuan Mengelola Emosi

Kesulitan dalam mengelola emosi dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap emotional eating. Orang yang merasa kesulitan untuk memahami, mengelola, atau mengekspresikan perasaannya dengan cara yang sehat sering mencari cara cepat untuk meredakan perasaan tidak nyaman, dan salah satu cara yang mereka pilih adalah makan.

BACA JUGA:Segarnya Minuman Timun, Pilihan Tepat untuk Berbuka Puasa

Sumber: