Persiapan Haji 2025, Indonesia Siap Tampil di Arafah dengan Tenda Khusus

Selain meninjau Arafah, tim MCH juga diajak melihat persiapan di Muzdalifah. Tenda-tenda terlihat berdiri kokoh di balik hamparan gunung batu, meskipun dalam kondisi sedikit miring. "Karpet akan digelar di sini nanti," jelas Harun.

Pada tahun 2023, pergerakan jamaah di Muzdalifah sempat mengalami hambatan, dengan banyak jamaah yang kesulitan mendapatkan bus untuk melanjutkan perjalanan ke Mina. Hal ini menyebabkan keterlambatan arus pergerakan jamaah.

BACA JUGA:KKHI Makkah Siapkan Layanan Kesehatan Lengkap untuk Jamaah Haji 2025

BACA JUGA:Panduan Lengkap Mengatasi Laptop Nge-Hang dengan Mudah

Tahun ini, pemerintah akan melanjutkan skema murur yang diterapkan pada tahun lalu, di mana sekitar 55 ribu jamaah lansia dan disabilitas hanya perlu melintas di kawasan Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan, dan bus akan langsung mengantar mereka menuju tenda Mina. Dengan skema ini, diharapkan kepadatan di Muzdalifah dapat berkurang.

Selain itu, skema tanazul juga diterapkan, yang memungkinkan jamaah yang menginap di sekitar Jamarat untuk tidak bermabit di Mina, melainkan kembali ke hotel masing-masing.

Persiapan di Mina juga terus berlanjut. Tenda-tenda putih telah didirikan dan siap digunakan untuk menampung jamaah. Saat memasuki kompleks tenda, jamaah akan melewati lorong-lorong yang ada di antara tenda.

Di dalam tenda, jamaah akan menginap sesuai dengan syarikah mereka. Karpet berwarna krem yang menyerupai pasir gurun sudah terbentang, meski kasur lantai belum digelar.

Bunyamin, tenaga ahli Menteri Agama, menyatakan bahwa pihaknya masih mendiskusikan apakah kasur lantai kecil perlu digelar. "Kami masih dalam pembahasan, karena kasurnya ukurannya kecil," jelasnya.

Di antara tenda-tenda yang ada, beberapa di antaranya cukup luas dan dilengkapi dengan sofa. Tenda ini akan digunakan untuk dua kloter jamaah, meskipun belum dipastikan kloter mana yang akan menempatinya.

Sumber: