Prabumulih Masuk Kota Intoleran, Wako Ridho Yahya Ajak Setara Institute ke Lapangan
Kota Prabumulihpos masuk dalam rilis setara institute sebagai kota intolerasi--
BACA JUGA:208 CJH Prabumulih Diminta Lunasi BPIH, Ini Besarannya
Menurutnya, sejak puluhan tahun menjadi warga Kota Prabumulih masyarakat dan penduduknya tak pernah membedakan baik kesukuan ataupun agama.
"Saya orang Komering, tapi nyaman di sini. Tidak pernah ada yang membedakan, atau menyinggung suku. Kalau dari keagamaan saya lihat FKUB disini kompak, malah ada desa di wilayah RKT yang penduduknya berbagai macam agama hidup rukun, saling menghormati. Pemerintahnya juga banyak membantu tak hanya membangun rumah warga gak mampu, masjid tapi juga tempat ibadah agama lain," jelasnya.
BACA JUGA:Ingat! Tilang ETLE Tetap Berlaku Selama Libur Lebaran 2023
Sementara itu Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM, diminta tanggapan terkait hasil rilis dari Setara Institute mempertanyakan dimana intoleran seperti yang dimaksud dalam hasil rilis tersebut.
Sebab tegas dia, dari segi keagamaan. Kota Prabumulih sangat peduli dan perhatian terhadap tempat ibadah bahkan pemberian Insentif.
BACA JUGA:Habiskan Dana Rp75 Triliun, Pangeos Terayacht Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Milik Arab Saudi
"Kalau dari segi keamanan mungkin hanya di Prabumulih, bukan hanya izin gereja klenteng pure. Itu Pemerintah Ikut membangunnya, dan bukan hanya penggali kubur, penjaga gereja bukan hanya di Islam semua ada Insentif. Bahkan kalau Islam ada umroh, agama lain juga ikut pergi ke Roma," tegas suami Hj Suryanti Ngesti Rahayu, saat dibincangi usai penyaluran Insentif untuk RT RW di pendopo Rumdin, Rabu 12 April 2023.
Dari sudut kesukuan lanjut Ridho Yahya Kota Prabumulih merupakan kota dengan penduduk heterogen. "Aku saja orang luar jadi Walikota, bayangkan aku bukan asli sini tapi bisa walikota, dimana letak intolerannya," tutur Ridho Yahya dengan nada heran.
BACA JUGA:11 Ribu KPM di Kota Prabumulih Terima Bansos Pangan, Penyaluran Langsung ke Rumah
Kemudian sambung dia, masalah tenaga kerja. Tentunya sebagai Wali Kota Prabumulih, lebih memprioritaskan warganya.
"Tentunya yang ku prioritaskan wilayah aku. Aku dak bisa misalnya pengangguran dari kabupaten tetangga ingin ikut program pengentasan pengangguran di Prabumulih. Aku kan bukan Gubernur, aku Wali Kota tentunya warga aku yang diprioritaskan. Misalnya ada warga tetangga minta bangun rumah bangun masjid aku dak bisa, tentu yang ku bangun adalah rumah dan masjid - masjid yang ada di Kota Prabumulih," jelasnya
BACA JUGA:Pendaftaran Ujian Masuk PTKIN Sudah Dibuka, Ini Link & Jadwal Seleksinya
Dalam kesempatan itu, Ridho Yahya meminta agar pihak yang mengeluarkan rilis tersebut datang langsung ke lapangan. Bahkan ia siap diskusi terkait hal itu.
"Yang lebih obyektif lagi kesini, kita langsung ke lapangan ketemu langsung dengan orang Kristen ketemu dengan pendatang, seperti itu. Diskusi kita siap 24 jam, bukan untuk berdebat ya dimana letak intolerannya, tapi jangan dibawa bawa ke hal lain, tukasnya mengungkapkan bila hanya Allah yang lebih tau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: