Hati-hati! Kebiasaan Sepele Ini Bisa Memicu Depresi

3. Menghindari Sinar Matahari

Sering menghindari paparan sinar matahari atau kurangnya sinar matahari dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Sinar matahari penting untuk mengatur keseimbangan hormon dan neurotransmitter di otak.

Paparan sinar matahari merangsang produksi serotonin, yang berperan dalam mood seseorang. Ketika seseorang kurang terpapar sinar matahari, kadar serotonin dapat turun, yang berpotensi meningkatkan risiko depresi. Selain itu, cahaya matahari juga membantu mengatur jam biologis tubuh yang memengaruhi siklus tidur dan bangun.

4. Kekurangan Vitamin D

BACA JUGA:Pj Walikota Prabumulih Ajak Petugas Kesehatan Berikan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat

BACA JUGA:Pj Wali Kota Prabumulih Sampaikan Permohonan Maaf dan Terima Kasih Menjelang Pelantikan

Kekurangan vitamin D bisa berkontribusi pada peningkatan risiko depresi, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan sedikit paparan sinar matahari atau yang jarang berada di luar ruangan.

5. Kurangnya Asupan Omega-3

Asam lemak omega-3 memainkan peran penting dalam kesehatan otak. Kekurangan omega-3 dapat membuat otak lebih rentan terhadap masalah mental seperti depresi.

Sayangnya, banyak orang yang tidak cukup mengonsumsi sumber omega-3, sehingga dapat berisiko mengalami gangguan suasana hati.

6. Tinggal di Lingkungan yang Toksik

Lingkungan yang penuh dengan konflik, tekanan, dan ekspektasi yang tidak realistis bisa menciptakan stres yang berlebihan. Hal ini dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh, yang jika terus-menerus tinggi, bisa menyebabkan kecemasan, kelelahan mental, dan akhirnya depresi.

Lingkungan toksik sering kali melibatkan perilaku seperti gaslighting, meremehkan, atau kritik berlebihan.

Hal ini dapat merusak rasa harga diri seseorang dan menyebabkan kehilangan kepercayaan diri, yang merupakan faktor utama dalam berkembangnya depresi.

Sumber: