Multitasking, Kemampuan yang Terlihat Menguntungkan, Tapi Justru Merugikan Otak

Multitasking, Kemampuan yang Terlihat Menguntungkan, Tapi Justru Merugikan Otak

Multitasking, Kemampuan yang Terlihat Menguntungkan, Tapi Justru Merugikan Otak--Foto: Freepik

Meski multitasking terlihat seperti cara efektif untuk menyelesaikan banyak tugas, kenyataannya kebiasaan ini justru dapat mengurangi produktivitas.

Fokus yang terbagi membuat kita membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

3. Kesulitan Menjaga Fokus

Multitasking dapat menyebabkan hilangnya fokus. Seseorang yang terbiasa melakukan banyak hal dalam satu waktu cenderung lebih mudah teralihkan perhatiannya.

Penelitian menunjukkan bahwa semakin sering seseorang kehilangan fokus, semakin sulit bagi mereka untuk membedakan antara gangguan yang penting dan yang tidak.

BACA JUGA:Simak! Manfaat Tidur yang Cukup untuk Kulit Cantik dan Rambut Sehat

BACA JUGA:Mencegah Insomnia pada Anak, Ini Tips Tidur Nyenyak dan Sehat

4. Peningkatan Stres

Multitasking juga dapat menyebabkan stres. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering melakukan multitasking memiliki tingkat stres dan detak jantung yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang fokus pada satu tugas.

Hal ini disebabkan oleh beban informasi yang terlalu banyak, yang sulit diproses oleh otak.

Semakin banyak tugas yang dikerjakan, semakin besar pula tekanan pada pikiran, yang dapat menyebabkan masalah emosional seperti depresi dan kecemasan.

5. Dampak Jangka Panjang pada Kesehatan Otak

BACA JUGA:5 Makanan Alami untuk Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Menyusui

BACA JUGA:5 Ikan Bergizi yang Murah dan Mudah Ditemui di Indonesia

Dalam jangka panjang, kebiasaan multitasking dapat merusak otak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: