Luar Biasa, Tradisi Adat Muji Benih di Sumsel Masih Lestari Tak Lekang Oleh Zaman
Tradisi Adat Muji Benih di Sumsel Masih Lestari Tak Lekang Oleh Zaman-Foto : giwang-
BACA JUGA:Mengenal Balek Andon Sujud Tradisi Suku Rambang Kota Prabumulih
Asal usul Muji Benih adalah puyang 3 beradik yang bernama, Putri Bungkuk Desa Gunung Liwat, Anak Belai benih padi Agak, Puyang Kebun Jati.
Pada waktu itu salah datu dari puyang bersuami dengan pengangguran.
Suaminya membujuk istri untuk meminta rezeki kepada keluarganya yang berada di Tanjung Menang, dahulu merupakan sebuah desa.
BACA JUGA:Tari Pembauran, Tradisi Khusus Suku Rambang di Acara Pernikahan
BACA JUGA:Penegak Jurai Tradisi Adat Suku Rambang di Kota Prabumulih
Putri bungkuk disuruh suaminya untuk meminta rezeki sambil menangis sehingga membuat kakaknya mengabulkan permintaan dari sang adik sebelum matahari terbit.
Putri bungkuk akhirnya dikasih tanah, sang suami bingung mau diapakan tanah yang diberikan kepadanya.
Tapi, Puyang Rabu Saman memberikan benih padi kepada suami istri bungkuk dengan syarat.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Behantat Behas Suku Rambang - Belide di Kota Prabumulih
BACA JUGA:Tradisi Adat Melamar, di Prabumulih Masyarakat Lakukan Ini
Syaratnya adalah agar mereka mengadakan Muji Benih setiap 10 tahun sekali.
Mereka harus memotong kerbau saat melaksanakan tradisi adat Muji Benih setiap 10 tahun sekali.
Demikianlah cerita asal muasal tradisi adat Muji Benih yang ada di masyarakat Desa Bintuhan, Desa Tanjung Raman, dan Desa Kebun Jati Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Berbalas Pantun Pernikahan dari Budaya Desa Jiwa Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: